Tulisan ini saya buat untuk Adik-adik kelas saya yang akan menghadapi SNMPTN nantinya. Banyak dari kalian merasa cemas dan berbincang-bincang dengan saya terkait ujian masuk PTN ini, terutama ketika masa-masa SNMPTN mulai dekat.
Lewat tulisan ini, saya BUKAN ingin memamerkan apa yang saya bisa lakukan, tapi lebih pada… seperti apa saya sebenarnya. Saya sama seperti kalian, mungkin lebih parah. Ya, saya adalah salah satu orang yang ketakutan menghadapi UN waktu itu, jadi boro-boro mikirin SNMPTN, saya lebih fokus untuk memikirkan Ujian Nasional. Tapi, jauh.. jauh sebelum itu.. inilah yang akan saya ceritakan..
SNPMTN merupakan ujian masuk PTN dengan skala Nasional. Ini adalah arena yang mempertemukan ratusan ribu pelajar diseluruh bumi indonesia ini. Kalo ga salah, biaya kuliah dari jalur ini adalah yang paling enteng setelah jalur beasiswa. Tentunya, ini sangat meringkankan beban orang tua.. kita semua ingin itu..
Saya ketika SMA bukanlah seperti apa yang dibayangkan banyak orang. Saya pemalas, tukang tidur, manja, maniak Playstation dan berprinsip pada “Tertawa adalah segalanya untuk bahagia”. Di tahun kedua di SMA 5 Medan, saya bahkan ada diperingkat 35 dari 40 orang siswa, dan masih santai dengan itu sampai terpikir kalau 35 dari 40 itu sama dengan “5 Top Stupid students” dikelas. Dan itu.. nyesek.. banget. Padahal kalo diinget-inget.. waktu itu, adalah masa-masa dimana saya mulai bisa menikmati pelajaran (Menikmati bukan berati meguasai). Lalu ditahun yang sama, dismester selanjutnya, saya memulai perubahan kecil dan beranjak ke ranking 11 dikelas. Sejak lulus UN, saya Cuma belajar otodidak dirumah dengan beberapa buku yg ada.
Orang cerdas lebih mudah menghadapi masalah ketimbang orang pintar. Karena mereka berpikir lebih cerdik. Sementara gagal itu manusiawi, jadi jangan takut untuk gagal.. ada ratusan ribu siswa diluar sana yang bersaing untuk mendapatkan beberapa ribu kursi. (Makanya, Itu Tanggung Jawab Yang Besar Untuk Bisa Duduk Di Universitas Negeri)
Jadi kalau kalian belum berubah jadi pribadi yang lebih baik, berubahlah. Setiap detiknya akan sangat berharga, tapi tetap saja gak akan ada kata terlambat. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menempuh SNMPTN, selain harus BELAJAR EKSTRA tentunya.
Dengan memilih IPC, jelas kalian punya lebih banyak soal untuk dikerjakan. Tapi kalian juga punya lebih banyak pilihan (bisa dari IPS maupun IPA).Selain itu, dengan mengerjakan lebih banyak soal, kalian bisa menutupi bidang yang sulit untuk dikerjakan. Misalnya, saya kesulitan di bidang Fisika dan hanya bisa mengerjakan 5 dari 20 soal. Nah, itu bisa saya tutupi dengan mengerjakan minimal 15 soal bahasa inggris, atau inimal 15 soal sejarah.
Semua tergantung kemampuan kalian memilih yang mana…
Saya sarankan.. PG standar untuk orang yang ingin lulus dalam ujian skala Nasional ini adalah 50 % (Artinya, jika ada 350 soal, kalian harus menjawab BENAR tanpa salah 175 soal). Keculai kalo kalian mengincar jurusan dengan PG yang lebih tinggi, jadi targetnya harus minimal 5% diatas itu..
Banyak orang yang mengincar jurusan dengan PG 20%, optimis hanya mengerjakan dua puluh persen dari soal yang ada. Tapi cara paling aman adalah, pasang target khusus, terlepas dari jurusan yang kalian inginkan. Karena biasanya jruusan dgn PG rendah itu jadi pelarian bagi orang2 yg bisa mengerjakan banyak soal benar, tapi gagal masuk dijurusan yg diinginkanya. Jelas dia akan lebih diprioritaskan untuk masuk ke Universitas tersebut.
Tentukan pilihan utama kalian.. pilihan alternatif I dan alternatif II..
Aturannya jelas, pilihan 1 lebih tinggi Passing Grade (PG) nya dari Pilihan 2 dan 3. Dan pilihan 2 lebih tinggi PG nya dari pilihan 3. Pilihan 3 itu adalah sepait-paitnya nya pilihan kalian (kalo pengen jebol ya, ambil yang paling rendah). Pilih jurusan dengan prospek bagus untuk kalian jalani.
Banyak orang yang berhenti, pindah jurusan bahkan DO dari jurusannya. Itu karena dia gak bisa ngikutin sistem akademik yang ada. Jadi pastikan, pilihan tersebut, adalah pilihan yg kalian mau. Yang ini Cuma saran. Tapi kalo kalian Cuma nyari ‘Yang Penting Jebol’.. silahkan pilih jurusan asal-asalan.. yang paling rendah dan Universitasnya sangat kurang peminat
- Pilihan Universitas Juga Menentukan
Ini salah satu poin penting juga. Tentu kalian tau kalau Passing Grade Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia dengan Unibraw, Unsyiah dll itu berbeda kan. ini faktor paling menentukan kalau kalian ingin diterima dalam SNMPTN, (terlepas dari jurusan maupun kampus yang dituju).
Passing Grade Fakultas Kedokteran (hanya contoh)
FK UI : 60%
FK USU: 52 %
FK UNSYIAH: 46 %
Misalnya dengan Passing Grade 48, kalian bisa masuk ke HI Unpad (Cuma misal.. PG nya gak pasti). Dengan passing Grade segitu, kalian bisa diterima di hampir semua Fakultas Kedokteran di Sumatera, keculai USU dan Unand. Jadi sekarang kembali lagi.. Pilih Jurusan Yang Bagus.. Atau Universitas Yang bagus.. (Jurusan tentu lebih menentkan prospek kerja kalian nantinya)
#Sekali lagi, ini Cuma contoh. Nantinya tergantung PG tahunan yang berubah
- Kursi Yang Disediakan Untuk Jalur SNMPTN Oleh Universitas
Jikapun kalian telah memenuhi passing grade yang diinginkan untuk masuk ke Universitas dengan Jurusan tersebut. Bukan berarti kalian sudah aman untuk mendapatkan bangku di Univ tersebut. Ada Univ yang menyediakan hanya 20 Kursi, 60 kursi dsb. Logika sederhananya adalah, jika kalian mendapatkan PG 50 sesuai standar yang diminta Jurusan tersebut, sedangkan ada beberapa orang lain yang mendapat nilai lebih tinggi utnuk jurusan yang sama di Univ yang sama, maka Calon Mahasiswa dengan PG tertinggi lah yang mendapat jatah kursi tersebut. Dan.. jangan Lupakan bahwa ini persaingan ‘Skala Nasional’. Jadi, lawan kalian tidaklah sedikit. Berdasarkan pengalaman saya, sebagai perbandingannya, setiap satu orang Mahasiswa terpilih mengeliminasi sekitar 100 orang lainnya untuk mendapatkan satu bangku (Jadi bersyukurlah kalau sudah berhasil lulus dalm ujian ini).
Jika tempatnya diisi oleh yang PG >50 , Lalu Bagaimana yang pas-pasan dengan PG 50?
Biasanya sih kalian ditempatkan di Pilihan Kedua. Begitu seterusnya untuk pilihan kedua dan tiga. Oh iya, jumlah kursi yang disediakan biasanya terlihat di situs resmi SNMPTN. Oleh karena itu, selalu usahakan untuk mencapai hasil diatas PG yang diinginkan, jangan pas-pasan.
Contoh:
UN****** ( Total Kursi : 100)
Jalr Snmptn: 30
Jalur Mandiri:50
Bidik Misi: 20
- Strategi dan Kemampuan Pribadi
Ujung-ujungnya, keberhasilan itu hanya bisa dicapai dengan determinasi dan kemampuan pribadi. Strateginya jelas, PG tidak bergantung pada satu-dua bidang peajaran saja, jadi kalian harus bisa memprediksi hasil dengan mengkalkulasi semua bidang yang diujikan. Untuk mendapatkan PG 50% Misalnya, kalian harus bisa menjawab BENAR (tanpa salah) setengah dari keseluruhan jumlah soal yag ada ditiap-tiap bidang pelajaran.
Misal, IPA 120 Soal (Maka, target bersih 60 soal BENAR , tanpa salah). Begitu seterusnya dengan bidang2 lainnya. Oleh karena itu, jika kalian bisa menguasai satu bidang (unggul dalam bidang tersebut), cobalah untuk meraih hasil maksimal, dan jangan ada keraguan untuk mengerjakannya bahkan hingga 100%. Bidang seperti ini misalnya TPA (Tes Potensi Akademik) dll.
Menghadapi orang yang lebih baik (red, pintar) sama halnya dengan bergulat melawan pegulat profesional. Peluang tetap ada, dan peluang tersebut bisa diperbesar dengan menggunakan ‘Strategi’ yang benar. Jadi, kesimpulannya…. Semua di seluruh Indonesia punya peluang yang sama dengan modal yang sama, yakni ‘0’ (Nol). Tidak ada daerah maupun peserta yang diistimewakan. Semua tergantung pada Siapa Yang Paling Kuat Keinginannya dan Siapa Yang Paling Siap Untuk Bangku Tersebut.
“Masa depan kalian ditentukan Hari ini.. Lewat soal-soal itu, kalian akan diantarkan sesuai Kemampuan yang kalian miliki”
Good Luck ^